SELAMAT DATANG...!!!___________DI ECKO CONSELING CENTER____________SMP MUHAMMADIYAH I YOGYAKARTA

27 Maret 2011

Upaya untuk Mengurangi Bullying Melalui Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok di Lingkungan Sekolah

Oleh. Eko Perianto, S.Pd

L
ingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas siswa, namun masih banyak yang belum disadari bahwa perilaku siswa masih tidak sesuai dengan baground sekolah yaitu sebagai lingkungan pendidikan.  Perilaku-perilaku yang di maksud dapat berupa kekecewaan siswa terhadap kekurang mampuan siswa dalam menghadapi perkembangan hidupnya yang sebagian besar menghadapai perkembangan pada masa remaja tentunya...............
  siswa-siswa yang duduk di sekolah mengah baik itu mengah pertama ataupun menengah atas.
Perilaku-perilaku yang muncul salah satunya adalah kekerasan di lingkungan sekolah atau Bullying. Perilaku Bullying merupakan perilaku negative yang seharusnya di hindari oleh siswa, namun tidak dapat di pungkiri bahwa perilaku kekerasan ada di dalam lingkungan sekolah. Kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah dapat di lakukan oleh siapa saja baik siswa oleh siswa sampai guru oleh siswa. Ini menjadi keprihatinan bagi setiap pendidik yang memang kritis terhadap dunia pendidikan juga sebagai pendidik yang seharusnya mampu untuk meminimalisir terjadinya kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Begitu juga keprihatinan orang tua terhadap lingkungan sekolah anaknya yang tidak kondusif yang dapat di manfaatkan oleh siswa untuk berperilku negatife di lingkungan sekolah. Keprihatinan tidak menjadi solusi yang tepat bilamana tidak ada suatu tindakan yang dapat mengurangi atau mencegah perilaku yang negative yang dilakukan oleh siswa.
Tidak harus pendidik yang menjadi tumpuan untuk selalu memberikan bimbingan terhadap siswa untuk menghindari perilaku yang negative di lingkungan sekolah, namun peran orang tua sangat berarti walaupun tidak secara langsung berada di lingkungan sekolah. Peran orang tua dapat berupa perhatian terhadap anak, baik dalam mengetahui teman-temannya di lingkungan sekolah ataupun perhatian dalam bentuk lain walaupun tidak secara spesifik. Pendidik dan orang tua menjadi sangat penting bagi perkembangan anak karena keduanya dapat saling membantu untuk menghadapi perkembangan hidup mereka (peserta didik).
Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok atau dapat di singkat sebagai BK3 merupakan salah satu solusi untuk mencari ataupun problem solving bagi siswa yang memiliki perilaku negative di lingkungan sekolah. Adanya kegiatan BK3 harapannya dapat dijadikan sebagai salah satu jalan solusi untuk mengatasi ataupun memberikan pencegahan bagi siswa agar tidak masuk dalam kegiatan negative di lingkungan sekolah seperti kekerasan atau Bullying.
Konseling kelompok merupakan metode konseling yang dilakukan secara kelompok yang membahas mengenai permasalahan semua konseling yang muncul dalam kegiatan konseling kelompok yang dinamakan dinamika kelompok dalam konseling. Fungsi dari konseling kelompok adalah pengentasan, artinya permasalahan yang sedang dihadapi oleh konseli dapat terentaskan atau terselesaikan secara bersama-sama melalui dinamika kelompok di dalam konseling kelompok. Bimbingan kelompok merupakan layanan yang menekankan pada pemberian informasi kepada konseli dalam bentuk kegiatan kelompok. Fungsi dari bimbingan kelompok yaitu pencegahan, artinya mencegah sesuatu yang tidak di inginkan oleh konseli dalam  kehidupan sehari-hari.
Langkah dalam melaksanakan kegiatan BK3 adalah sebagai berikut :
1.      Guru pembimbing mengidentifikasi permasalahan mengenai kekerasan di lingkungan sekolah.
2.      Berkerja sama dengan semua guru kelas.
3.      Menelaah permasalahan kekerasan di lingkungan sekolah
4.      Mengidentifikasi siswa yang terlibat
5.      Memangil siswa-siswa yang terlibat
6.      Memberikan bimbingan kepada siswa yang terlibat secara kelompok
7.      Tindak lanjut kegiatan bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk membrikan informasi-informasi mengenai kekerasan baik bentuk-bentuk kekerasan, kerugian dalam tindak kekerasan dll. Sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Kegiatan bimbingan kelompok yang dilaksanakan tidak begitu saja ditelantarkan setelah pemberian bimbingan selesai, namun tindak lanjut dilakukan dengan maksud bahwa kegiatan bimbingan kelompok yang diberikan mempunyai dampak atau tidak (perubahan pada siswa). Tindak lanjut yang dilakukan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang diinginkan agar lebih mempermudah untuk meng follow up.
Follow up yang dilakukan ternyata masih terdapat siswa yang memiliki perilaku yang sama sebelum dilakukan bimbingan kelompok. Maka selanjutnya siswa-siswa tersebut dikumpulkan dan diberikan konseling kelompok. Konseling kelompok dilakukan sesuai dengan kaidah yang berlaku seperti prosedur yang dikemukakan oleh Prayitno yang dimulai dari (a) pengantaran/Introduction. (b) penjajakan/investigation. (c) penafsiran/interpretation. (d) pembinaan/intervention. (e) penilaian/ inspection. Kemudian dilakukan langkah-langkah untuk melaksanakan konseling kelompok diantarannya, (a) tahap pembentukan. (b) tahap peralihan. (c) tahap kegiatan. (d) tahap pengalihan.
Kegiatan BK3 dapat dilakukan oleh guru pembimbing secara efektif bilamana dalam mengidentifikasi permasalahan yang sedang “in” dilingkungan sekolah atau siswa. Selamat mencoba untuk melaksakan kegianan BK3 dan… GOOD LUCK FOR US.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar