SELAMAT DATANG...!!!___________DI ECKO CONSELING CENTER____________SMP MUHAMMADIYAH I YOGYAKARTA

3 Juni 2012

“Melanjutkan Sekolah Kemana?”



(Kedaulatan Rakyat KR, tanggal 23 Mei 2012 di Kolom Peduli Pendidikan__Tulisan sebelum di edit )


B
ulan April dan Mei merupakan bulan dimana para pendidik, orangtua, peserta didik berusaha menyiapkan segala hal, baik pikiran dan raga untuk menghadapi UN 2012 pada SD, SMP dan SMA/SMK/MA. Menyiapkan bagaimana agar anak dapat mengikuti ujian dengan baik dan lancar. Pendidik berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian secara khusus kepada para peserta didik di sekolah dengan memberikan jam tambahan belajar untuk mata pelajaran yang akan diujikan. Orangtua berusaha memberikan perhatian kepada anaknya untuk belajar dengan baik penuh dengan keseriusan hingga pada akhirnya dapat mengikuti UN dengan baik.
Peserta didik berusaha belajar semaksimal mungkin dan berusaha untuk tidak mengecewakan orangtua dan guru mereka dengan menargetkan nilai tertentu sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka. Itulah sekelumit gambaran pendidik, orangtua dan peserta didik dalam menyiapkan UN sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan predikat KELULUSAN.
Ujian nasional tidak hanya dilakukan dengan tujuan mendapatkan nilai, namun lebih daripada itu dapat mengukur sejauhmana kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik selama proses pendidikan yang mereka ikuti selamat ini (Evaluasi). Sesuai dasar hukum pelaksanaan UN yang telah dijelaskan pada pasal-pasal di Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ujian telah berakhir sesuai dengan jadwal masing-masing pada jenjang sekolah SD, SMP dan SMA/SMK/MA tinggal menunggu hasil dari jerih payah yang selama ini dilakukan. Namun perjuangan orangtua dan peserta didik belum selesai pada ujian akhir kemarin masih ada PR yaitu memikirkan bagaimana orangtua dan peserta didik mempersiapakan untuk memilih sekolah lanjutan. Model sekolah yang seperti apa yang akan dipilih?,apakah sekolah Negeri, sekolah Swasta yang berbasiskan Agama atau sekolah yang berbasiskan Keterampilan. Perlu untuk dipikirkan bagaimana memilih sekolah yang tepat dan sesuai dengan kemampuan anak dan yang terpenting adalah sesuai dengan keingianan anak. Memilih sekolah yang kurang tepat akan membawa anak ke dalam tekanan mental yang kurang baik secara pelan-palan dalam proses belajar walaupun memang nantinya akan terjadi sebuah proses lingkungan. Namun alangkah baiknya memilih sekolah sesuai dengan kemampuan dan keingianan dari anak. Peran orangtua tidak akan terlepas dalam memilih sekolah lanjutan bagi anak khususnya pada peserta didik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah walaupun memang ada sebagian peserta didik SMP yang sudah mampu untuk mandiri dalam memilih sekolah lanjutan. 
Menjadi lebih baik bilamana sebagai orangtua  mengarahkan dan menanyakan anak apa yang menjadi keingianan anak untuk belajar / sekolah. Tidak jarang orangtua memilihkan sekolah anak yang tidak sesuai dengan keingianan anak. Anak ingin masuk ke sekolah A namun karena orangtua punya berbagai macam pertimbangan memasukkan anak pada sekolah B. akan tetapi Juga banyak orangtua yang memasukkan/memilihkan sekolah anak secara tepat dan anak merasa nyaman dengan sekolah yang telah dipilih. Memilih sekolah yang tepat akan berdampak pada kemajuan belajar peserta didik disekolah tersebut. Perasaan nyaman mejadi salah satu faktor penting dalam belajar. Bila perasaan nyaman tidak ada disekolah yang dipilih akan mempengaruhi proses belajarnya. Perasaan nyaman dapat diliat dari berbagai sudut pandang tinggal bagaimana sudut pandang itu dilihat. Sebagai contoh, peserta didik memilih sekolah yang diinginkan karena sekolah tersebut dekat dengan rumah,  namun kenyamanan itu tidak diperoleh mungkin dari segi lingkungan atau yang lain ini akan mempengaruhi dalam proses belajar peserta didik. Itu salah satu memandang dari sudut seorang peserta didik memilih sekolah.
Sekolah yang menjadi pilihan tempat belajar peserta didik bukan berarti tidak nyaman untuk semua orang. Kenyamanan setiap orang khususnya peserta didik sangat beragam. Ada peserta didik lebih nyaman dengan sekolah yang berbasis Agama, ada juga peserta didik nyaman dengan sekolah yang berbasis keterampilan. Kenyamanan juga bisa didapatkan setelah proses belajar disekolah telah berjalan dan itu merupakan sebah proses lingkungan. Semoga dapat memilih sekolah yang tepat bagi anak dalam mendidik menjadi seorang anak yang memiliki karakter. Jangan pernah mengabaikan keinginan anak bila itu memiliki nilai positif bagi perkembangan anak itu sendiri.

Oleh. Eko Perianto
Guru Bimbingan dan Konseling SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Sekarang sedang melajutkan studi S2 kosentrasi Psikologi Pendidikan dan sudah selesai tugas akhir.



1 komentar: