(Kedaulatan Rakyat KR, tanggal 23 Mei 2012 di Kolom Peduli Pendidikan__Tulisan sebelum di edit )
B
|
ulan April dan Mei merupakan bulan
dimana para pendidik, orangtua, peserta didik berusaha menyiapkan segala hal, baik
pikiran dan raga untuk menghadapi UN 2012 pada SD, SMP dan SMA/SMK/MA.
Menyiapkan bagaimana agar anak dapat mengikuti ujian dengan baik dan lancar.
Pendidik berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian secara khusus
kepada para peserta didik di sekolah dengan memberikan jam tambahan belajar
untuk mata pelajaran yang akan diujikan. Orangtua berusaha memberikan perhatian
kepada anaknya untuk belajar dengan baik penuh dengan keseriusan hingga pada
akhirnya dapat mengikuti UN dengan baik.
Peserta didik berusaha belajar
semaksimal mungkin dan berusaha untuk tidak mengecewakan orangtua dan guru mereka
dengan menargetkan nilai tertentu sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.
Itulah sekelumit gambaran pendidik, orangtua dan peserta didik dalam menyiapkan
UN sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan predikat KELULUSAN.
Ujian nasional tidak
hanya dilakukan dengan tujuan mendapatkan nilai, namun lebih daripada itu dapat
mengukur sejauhmana kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik selama proses
pendidikan yang mereka ikuti selamat ini (Evaluasi). Sesuai dasar hukum
pelaksanaan UN yang telah dijelaskan pada pasal-pasal di Undang-Undang No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ujian telah berakhir
sesuai dengan jadwal masing-masing pada jenjang sekolah SD, SMP dan SMA/SMK/MA
tinggal menunggu hasil dari jerih payah yang selama ini dilakukan. Namun
perjuangan orangtua dan peserta didik belum selesai pada ujian akhir kemarin
masih ada PR yaitu memikirkan bagaimana orangtua dan peserta didik mempersiapakan
untuk memilih sekolah lanjutan. Model sekolah yang seperti apa yang akan
dipilih?,apakah sekolah Negeri, sekolah Swasta yang berbasiskan Agama atau
sekolah yang berbasiskan Keterampilan. Perlu untuk dipikirkan bagaimana memilih
sekolah yang tepat dan sesuai dengan kemampuan anak dan yang terpenting adalah
sesuai dengan keingianan anak. Memilih sekolah yang kurang tepat akan membawa
anak ke dalam tekanan mental yang kurang baik secara pelan-palan dalam proses
belajar walaupun memang nantinya akan terjadi sebuah proses lingkungan. Namun
alangkah baiknya memilih sekolah sesuai dengan kemampuan dan keingianan dari
anak. Peran orangtua tidak akan terlepas dalam memilih sekolah lanjutan bagi
anak khususnya pada peserta didik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah walaupun
memang ada sebagian peserta didik SMP yang sudah mampu untuk mandiri dalam
memilih sekolah lanjutan.
Menjadi lebih baik
bilamana sebagai orangtua mengarahkan
dan menanyakan anak apa yang menjadi keingianan anak untuk belajar / sekolah.
Tidak jarang orangtua memilihkan sekolah anak yang tidak sesuai dengan
keingianan anak. Anak ingin masuk ke sekolah A namun karena orangtua punya
berbagai macam pertimbangan memasukkan anak pada sekolah B. akan tetapi Juga
banyak orangtua yang memasukkan/memilihkan sekolah anak secara tepat dan anak
merasa nyaman dengan sekolah yang telah dipilih. Memilih sekolah yang tepat
akan berdampak pada kemajuan belajar peserta didik disekolah tersebut. Perasaan
nyaman mejadi salah satu faktor penting dalam belajar. Bila perasaan nyaman
tidak ada disekolah yang dipilih akan mempengaruhi proses belajarnya. Perasaan
nyaman dapat diliat dari berbagai sudut pandang tinggal bagaimana sudut pandang
itu dilihat. Sebagai contoh, peserta didik memilih sekolah yang diinginkan
karena sekolah tersebut dekat dengan rumah,
namun kenyamanan itu tidak diperoleh mungkin dari segi lingkungan atau
yang lain ini akan mempengaruhi dalam proses belajar peserta didik. Itu salah
satu memandang dari sudut seorang peserta didik memilih sekolah.
Sekolah yang menjadi
pilihan tempat belajar peserta didik bukan berarti tidak nyaman untuk semua
orang. Kenyamanan setiap orang khususnya peserta didik sangat beragam. Ada
peserta didik lebih nyaman dengan sekolah yang berbasis Agama, ada juga peserta
didik nyaman dengan sekolah yang berbasis keterampilan. Kenyamanan juga bisa
didapatkan setelah proses belajar disekolah telah berjalan dan itu merupakan
sebah proses lingkungan. Semoga dapat memilih sekolah yang tepat bagi anak
dalam mendidik menjadi seorang anak yang memiliki karakter. Jangan pernah
mengabaikan keinginan anak bila itu memiliki nilai positif bagi perkembangan
anak itu sendiri.
Oleh. Eko Perianto
Guru Bimbingan dan Konseling SMP
Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Sekarang sedang melajutkan studi S2
kosentrasi Psikologi Pendidikan dan sudah selesai tugas akhir.
Coba..
BalasHapus