Mari Kita pahami bagaimana karakter siswa atau peserta didik yang sering kita jumpai disekolah. mudah-mudahan ada manfaat...Amin...
Dalam banyak hal, kita pastinya memerlukan variasi. Sama
halnya dengan belajar. Dalam belajar, variasi pembelajaran ini yang bisa
membuat, baik pendidik maupun peserta didiknya tidak jenuh. Bahkan,
untuk pendidik itu sendiri, selain memiliki variasi metode pembelajaran,
meraka juga harus bisa memahami karakter peserta didiknya. Sehingga,
metode pembelajarannya bisa tepat guna.
Dari sudut pandang siswa didik, pasti memiliki gaya belajar
yang berbeda. Ada yang sangat aktif, ada juga yang hanya duduk diam
(pasif) mendengarkan. Untuk itu, pendidik harus memiliki kemampuan untuk
mengenali gaya belajar siswa yang umum dan kurang umum. Sehingga,
pendidik mampu mengembangkan gaya pengajaran yang komprehensif dan
efektif.
Ada beberapa pendekatan, untuk bisa menerapkan gaya
pengajaran ini. Salah satunya pendekatan indrawi. Indrawi, merupakan
metode belajar yang paling popular. Di sini, pendidik bisa dapat
berinteraksi langsung, secara visual, gesture tubuh, juga audio.
Sehingga, antara peserta didik dan pendidik, akan dapat terjalin koneksi
yang erat. Hasilnya, motorik peserta didik pun dapat meningkat.
Pengayaan literatur pendukung pembelajaran sangat diperlukan. Karena,
peserta didik dengan karakter ini, akan lebih kritis dalam menanggapi
pembelajaran yang ia terima. Jadi, fakta lisan saja, akan kurang
memuaskan bagi peserta didik dengan karakter seperti ini.
Intuisi dan analitik. Pendekatan ini, dapat diterapkan pada
peserta didik yang kurang aktif, dan lebih suka dalam menganalisa
sesuatu. Di sini, pendidik, dituntut untuk bisa masuk ke alam belajar
peserta didik secara intuitif. Penggambaran pembelajaran secara abstrak
dapat dilakukan oleh peserta didik. Lalu, biarkan mereka melakukan
analisa dan mengevaluasi sendiri terhadap pengambaran tersebut dengan
fakta-fakta yang bisa mereka dapatkan.
Untuk peserta didik yang aktif, pendidik bisa menerapkan
proses belajar belajar sambil melakukan (learning by doing). Bentuk
kegiatan pembelajaran eksperimental sangat disukai oleh mereka. Karena
dengan demikian, mereka bisa merasakan atau mengalami langsung. Juga
bisa mengetahui secara langsung, apakah percobaan mereka bekerja dengan
baik atau tidak.
Bagi peserta didik yang berkarakter pasif, pendidik
haruslah lebih jeli. Di mana, pendidik dapat memberikan penjelasan
secara abstrak. Lalu, biarkan mereka menganalisa hal tersebut. Tugas
dari pendidik adalah menjadi koridor, ketika analisa mereka mulai tidak
fokus dan melenceng dari pembelajaran.
Memahami perbedaan karakter peserta didik sangatlah
penting. Namun lebih penting lagi, pendidik dapat menerapkan metode
pembelajaran yang tepat. Untuk itu, dalam hal belajar, tidaklah mengenal
usia. Pendidik dan peserta didik, masih sama-sama belajar. Belajar
untuk lebih baik lagi.(EkoP/16/07/12)
Sumber: http://pengajarplus.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar