MATERI MOS / FORTASI TAHUN PELAJARAN
2012/2013
SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA
TENTANG
PSIKOLOGI REMAJA
Oleh :
Eko Perianto,
S.Pd.,M.Si
Perkembangan Psikologi Remaja. Bicara tentang psikologi remaja
tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja, yang mana dapat dikatakan
suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12-22
tahun. Pada fase perkembangan psikologi remaja,
anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya.
A. Siapa Remaja itu?
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004:
53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas
tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
B. Ciri-ciri atau Karakteristik Remaja
1.
Perkembangan Fisik
Psikologi Remaja
a) Ciri-ciri
Seks Primer
Perkembangan psikologi remaja pria mengalami
pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan
kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja
pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada
remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang
memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah
siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering
diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah
tersinggung.
b) Ciri-ciri
Seks Sekunder
Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder
adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak sebagai
lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis,
jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh
jakun dan suara remaja pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah
menjadi kasar. Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara
lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada
kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada
pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.
2. Perkembangan Kognitif Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20
thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja
dapat digambarkan sebagai berikut
a)
Secara intelektual remaja mulai dapat
berfikir logis tentang gagasan abstrak
b)
Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi
yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan
masalah
c)
Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi,
membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
e)
Memikirkan masa depan, perencanaan, dan
mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
g)
Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa
meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan
emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi
remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat
negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung).
Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja
yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan
emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah
laku “salah suai”, misalnya :
a)
Agresif :melawan, keras kepala, berkelahi,
suka menggangu dan lain-lainnya
b)
Lari dari kenyataan (regresif) : suka
melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras,
atau obat terlarang
c)
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan
yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi.
d)
Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih
sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan
menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
e)
Mengendalikan emosi : tidak mudah
tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi
kegagalan secara sehat dan bijak
4. Pekembangan Moral Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar
kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima,
dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).
5. Perkembangan Sosial Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk
memahami orang lain (social cognition)
dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan
kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi,
minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah
sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana
teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai,
gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
6. Perkembangan Kepribadian Remaja
Psikologi remaja.
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri)
yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan
problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja
juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan
kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja
(psikologi remaja) adalah
:
a)
Pertumbuhan
fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
b) Kematangan
seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
c) Munculnya
kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
e) Munculnya
konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa.
Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan
memelihara identitas diri
7. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan
seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja?
Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan
cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya.
Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di
masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik,
tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan
spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.
DEMIKIAN
MATERI MOS/FORTASI dan akan disampaikan dengan merangkum kedalam tabel berikut
:
Terlampir…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar