“,,Yuk,.BERKUNJUNG KE KRATON YOGJA,,”
K |
alau kita berkunjung ke Yogyakarta kita akan disuguhi oleh beragam keanekaragaman, keunikan dan kenyamanan yang ada disana. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi di bagian selatan pulau jawa yang memiliki beberapa kabupaten yang mengelilingi kota yogja yaitu kabupaten Sleman, Kulonprogo, Gunung Kidul dan Bantul. Kota Yogja sering kita kenal dengan kota budaya, kota pendidikan dan masih ada lagi julukan untuk yogja. Begitu banyak tradisi atau budaya yang ditinggalkan oleh para pendalulu diyogja. Salah satu tradisi diyogyakarta adalah tradisi “GREBEG” dimana acara ini dilakukan pada hari-hari besar seperti hari raya ied’l fitri.
Grebeg merupakan acara yang dikemas sedemikian rupa dengan mengeluarkan hasil dari pertanian berupa sayuran atau buah-buahan yang ditata seperti gunungan. Acara grebeg memiliki tujuan yang memang sudah menjadi tradisi rakyat yogja, salah satu tujuannya adalah mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan yang Maha Esa kepada rakyat yogja. Belum lama ini kota yogja mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat salah satu penghargaan itu adalah penghargaan tentang lingkungan. Kota yogja dikenal juga sebagai kota bersih terlihat dari beberapa sudut kota yogja yang dihiasi dan ditata dengan baik dan indah. Adalah hasil dari jerih payah masyarakat yogja yang memiliki visi dan misi tentang lingkungan yang baik yang dimotori oleh wali kota yogjakarta. Lingkungan yang bersih akan mencerminkan bagaimana kepribadian yang dimiliki didalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan beragama. Sekolah-sekolah dikota Yogyakarta juga memiliki prestasi yang baik didalam menjaga lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman. Jadi tidak hanya lingkungan kota yogja juga lingkungan sekolah bahkan lingkungan masyarakat sekitar.
Disetiap tahun masyarakat kota yogjakarta merasa ada yang berbeda dari hari-hari biasa. Apa itu?. Ya,,hari libur. Dimana hari libur ini terjadi pada akhir tahun dan dipertengahan tahun. Akhir tahun dan pertengahan tahun merupakan waktu dimana para pelajar libur panjang dari aktifitasnya disekolah. Begitu juga dengan masyarakat seluruh Indonesia yang memiliki waktu yang sama bahwa diakhir tahun dan dipertengahan tahun merupakan hari atau bulan dimana mereka bisa untuk berekreasi bersama keluarga. Berlibur merupakan cara yang jitu untuk melepaskan kepenatan setelah kegiatan kerja,belajar atau hal yang lain. Pada hari libur pengunjung ke kota Yogyakarta sangat meningkat dibanding hari-hari biasanya. Keraton yogja merupakan salah satu obyek wisata yang pengunjunnya meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa pada tahun 2011. Sekretaris Tepas Pariwisata Keraton Ngayogyakarta mengatatakan dihari jum’at - sabtu jumlah pengunjung di keraton yogja antara 900 sampai dengan 1000 orang, namun pada hari libur meningkat menjadi 2.300 orang wisatawan domestik. Sedangkan wisatawan asing naik juga dari 240 orang menjadi 400 orang lebih wisatawan (Tribun Jogja, 2011).
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan. Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Nah,,bagaimana sudah sedikit ngerti kan tentang kraton yogja dari sedikit cerita yang ada diatas dan masih banyak cerita-cerita yang bisa kamu dapatkan kalau kamu berkunjung ke yogyakarta. Jadi tidak rugi kalau kita berwisata ke yogja terus berkunjung ke keraton yogja karena disana banyak sekali sejarah yang bisa menambah wawasan kita tentang yogja. Walaupun banyak wisata yang ditawarkan di yogja yuk,.mari kita berkunjung ke kraton yogja. Sehabis berkunjung di kraton yogja kita akan tahu dan paham tentang sejarah-sejarah terdahulu yang kita tidak mungkin akan mengalaminya. Setelah itu kita dapat bercerita kepada keluarga dan juga teman-teman yang belum sempat berkunjung ke yogja khusunya di kraton Ngayogyakarto. Oleh karena itu yuk,,sempatkan diri untuk berkunjung ke kraton Ngayogyakarto disaat kita berwisata ke kota yogja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar